cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
DINTEK
ISSN : 19793855     EISSN : 25988891     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik" : 5 Documents clear
DESAIN PELEDAKAN OPTIMAL TAMBANG BAWAH TANAH METODE UNDERHAND CUT AND FILL Kusrima, Anita
DINTEK Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis terhadap parameter peledakan yang dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat produksi peledakan yang dihasilkan adalah geometri dari pemboran dan peledakan yang meliputi : burden, spacing, kedalaman lubang dan stemming, serta fragmentasi batuan yang dihasilkan. Hasil analisis diperoleh produksi sebesar 937,803 ton/hari atau 26.258,45 ton/bulan dengan ukuran fragmentasi yang dihasilkan sebesar:  11,469 cm dalam cut dan 13,57 cm di luar cut, dengan prioritas bukaan heading perhari adalah 3 (tiga. Hal ini menandakan bahwa target produksi yang ditetapkan tidak tercapai, yaitu sebesar 30.000 ton/bulan. Setelah dilakukan perubahan terhadap desain peledakan, maka didapat hasil produksi 1.343,055 ton/hari atau 37.605,54 ton/bulan dengan fragmentasi baik,  yaitu : 10,328 cm di dalam cut dan 19,2 cm di luar cut
PERKIRAAN JARAK AMAN DAN EFEKTIFITAS PELEDAKAN BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK Latif, Abudjan A
DINTEK Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode mikroseismik dapat digunakan untuk melihat dampak dari peledakan berdasarkan gelombang yang terekam oleh tiap sensor. Sifat fisis yang dapat diketahui dari gelombang tersebut adalah kecepatan partikel puncak, momen seismik. Analisis gelombang ini digunakan untuk memperkirakan jarak minimum yang dibolehkan dari titik peledakan, kesuksesan peledakan, dan jarak maksimum rekahan yang dapat ditimbulkan. Kriteria jarak aman minimum yang digunakan adalah jarak dimana gelombang mempunyai PPV maksimum 150 mm/s. Kriteria peledakan yang lebih efektif didasarkan pada semakin tingginya angka momen seismik gelombang setiap peledakan. Data peledakan yang digunakan sebanyak 9 peledakan di panel dan 16 peledakan di undercut dari tanggal 28 Maret-11 Juli 2005. Hasil pengolahan data untuk panel diperoleh variasi jarak aman sebesar 12 m dan sebesar 17 m untuk undercut. Diperoleh juga, maksimum rekahan akibat peledakan akan mempunyai efek terjauh 35 m di panel dan 51 m di undercut. Untuk panel diperoleh peledakan terefektif adalah di P#10-11 DB7  undercut di DD#13 WS R# 102-105.
TINGKAT RECOVERY DAN ORE GRADE OPTIMUM BERDASARKAN WAKTU GERUS PADA PROSES FLOTASI BIJIH TEMBAGA DI LABORATORIUM Ichsan, Asrul R
DINTEK Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perolehan bijih tembaga adalah jumlah total bijih tembaga yang dihasilkan dibanding dengan jumlah tembaga yang ada pada umpan, sedangkan kadar bijih tembaga adalah kandungan mineral berharga dalam bijih tembaga tersebut. Pengujian tingkat perolehan dan kadar bijih tembaga dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis ukuran ayakan antara lain; 212, 150, 102, 75 dan 53 mikron. Pengujian dengan jenis ukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui ukuran ayakan dan waktu gerus yang tepat sehingga dapat menghasilkan tingkat perolehan dan kadar bijih optimum. Dari hasil pengujian dan perhitungan diperoleh tingkat perolehan tertinggi pada fraksi ukuran P80% 150 mikron yaitu 92.2%, dengan waktu gerus 25.55 menit.  Sedangkan kadar bijih tertinggi terdapat fraksi ukuran 75 mikron yaitu 17.1 % dengan waktu gerus 49.03 menit. Dengan demikian diketahui bahwa tingkat perolehan bijih tembaga yang optimal pada fraksi ukuran P80 150 mikron dan kadar bijih optimal pada fraksi ukuran P80 75 mikron.
BAHASA PEMROGRAMAN GAMBAS DALAM PLATFORM SISTEM OPERASI LINUX Asagaf, Djafar
DINTEK Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambas adalah sistem yang berbasis pemograman Visual yang berjalan sistem operasi Linux, yang mirip dengan Visual Basic yang berjalan di sistem operasi windows.  dimana gambas tersebut lahir dari inspiras visual basic sehingga sedikit menyerupai visual basic, dengan gambas kita bisa mendesain program GUI, mengakses database MySQL atau PostgreSQL, dan membuat aplikasi untuk desktop KDE, dan menterjemahkan program ke banyak bahasa, menciptakan aplikasi networjk dan banyak lagi. Mengapa gambas digunakan sebagai alternatif  utama para programmer tidak lain adalah gambas merupakan software yang free, untuk programmer Visual basic lebih mudah mempelajarinya karena sangatlah mirip selain itu juga gambas berjalan di sistem operasi linux yang perolehannya di dapatkan secara legal dan open source gambas sehingga programmer dapat mengembangkannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pemograman gambas dan dapat mengetahui kelebihan pemograman Gambas dibandingkan dengan pemograman lain di platform Windows. Dalam pemograman gambas salah satunya yang utama adalah bagaimana membuat aplikasi dan pengolahan access database sehingga bahasa pemograman gambas dapat meningkatkan efisiensi dan legalitas software khususnya di Indonesia
EVALUASI PENGGUNAAN ROCK BOLT DAERAH SILL ORE TAMBANG EMAS BAWAH TANAH Djainal, Herry
DINTEK Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dari suatu sistem penyanggaan batuan adalah untuk membantu massa batuan menyangga dirinya sendiri. Hal ini diperlukan pada saat batuan mempunyai kecenderungan untuk mengalami keruntuhan karena perubahan tegangan dari keadaan aslinya sebagai akibat dari berbagai macam hal, misalnya penggalian bawah tanah. Penyanggan ini ada yang bersifat sementara maupun permanen bergantung pada maksud dan tujuan dalam penggalian tersebut. Baut batuan yang dipergunakan sebagai  penyangga akan merupakan suatu bagian dari masssa batuan, akan mempunyai fungsi yang lain (juga fungsi yang sama) dari misalnya penyangga kayu atau besi baja yang tidak merupakan bagian dari massa batuan tetapi diluar massa batuan. Dalam mengklasifikasikan massa batuan, RMR- System menggunakan 6 parameter yaitu kuat tekan batuan (σc), Rock Quality Designation (RQD), kondisi kekar (Jc), spasi antar kekar (Js), kondisi air tanah (Gw) dan orientasi kekar (Jo). dalam pemasangannya di lapangan baut batuan biasanya di kombinasikan dengan Wire mesh.

Page 1 of 1 | Total Record : 5